Indonesia, Negara Besar Miskin Pengusaha
ILUSTRASI
YOGYAKARTA, MEDIA INFORMASI — Jumlah pengusaha yang
terbilang sukses di Indonesia masih sangat sedikit, hanya 1,56 persen
dari 240 juta penduduk. Artinya, rasio wirausaha di Indonesia baru
mencapai 1:83, jauh jika dibandingkan dengan Filipina 1:66, apalagi
Jepang yang mencapai 1:25. Padahal, wirausaha sangat penting untuk
dapat menggerakkan ekonomi di sebuah negara. Gagalnya calon pengusaha
di Indonesia, antara lain, disebabkan rendahnya penguasaan untuk
membuat perencanaan bisnis yang matang.Demikian disampaikan Dita Adi Saputra, fasilitator Rajin Belajar (R&B) Organizer dalam Seminar "Business Plan Consulting: Step One in Your Life for Being Succesful" yang diadakan Pusat Pengembangan Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (PPE UMY), Senin (30/4/2012) di Kampus Terpadu UMY, Yogyakarta.
Dita menjelaskan, ketidakmampuan untuk membuat rencana bisnis (business plan) membuat para calon pebisnis gagal mengantisipasi persoalan-persoalan yang muncul ketika bisnis berjalan. Padahal, sebutnya, dengan rencana bisnis yang baik, antisipasi persoalan tersebut sudah masuk dalam perhitungan. "Lebih dari itu, perencanaan bisnis yang baik dalam bentuk proposal bisnis menjadi kewajiban untuk mendapatkan dana dari pihak ketiga, misalnya investor, atau lembaga keuangan," kata Dita.
Lebih lanjut, Dita menjelaskan, setelah menemukan ide dan merumuskan konsep usaha, hal yang cukup penting untuk dilakukan adalah mengadakan studi kelayakan mengenai kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Hal ini mencakup aspek teknis, manajemen organisasi, pemasaran, dan finansial. "Pada aspek pemasaran misalnya, seseorang harus mempertimbangkan bentuk pemasaran dengan melihat kalangan yang menjadi sasaran pembeli. Pengusaha batik (konvensional) tidak memasarkan produknya melalui jejaring sosial. Tapi, pengusaha batik sepak bola dipasarkan melalui jejaring sosial. Hal ini karena sasarannya sudah berubah menjadi peminat sepak bola yang kebanyakan anak muda, para pengguna Facebook dan Twitter," ucap Dita.
Sementara itu, Ketua PPE UMY Anggi Rahaieng menjelaskan, acara ini diadakan agar calon wirausahawan mengetahui dan memahami tentang bagaimana konsep dan cara penyusunan rencana bisnis. "Calon wirausahawan termasuk mahasiswa perlu ditumbuhkan jiwa kewirausahaannya sedini mungkin. Selagi masih menjadi mahasiswa, banyak peluang modal yang bisa diperoleh dari merancang proposal wirausaha, misalnya pada kegiatan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang diadakan Kemendiknas RI," kata Anggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar